Rabu, 02 November 2016

Oke, apa kabar semuanya berhubung saya orang lampung, saya akan mengenalkan makanan khas yang ada dilampung dan tempat wisata dilampung.








 Image result for animasi bergerak tentang makanan






Makanan khas Lampung sendiri beberapa ada yang menyerupai makanan khas Sumatera Selatan. Hal ini tentu saja tidak mengherankan. Salah satu faktornya adalah lokasi Lampung dan Sumatera Selatan yang berbatasan sehingga dalam beberapa hal memiliki kemiripan.
Dalam hal kuliner, Lampung dan Palembang memiliki kesamaan dalam hal cita rasa. Masyarakat Lampung dan Palembang sama-sama menyukai Sambel dengan rasa asam manis. Selain itu, beberapa makanan khas juga sama-sama memiliki bahan dasar yang berbau ikan.

1. Pempek


pempek lampung

Jika anda mendengar kata pempek, mungkin pikiran anda langsung terbayang ke pempek Palembang. Eits, tunggu dulu, Pempek juga ternyata merupakan makanan khas masyarakat Lampung. Memang terdengar sama-sama pempek, tapi sebenarnya ada sedikit perbedaan.

Jika pempek Palembang memakai ikan belida, berbeda dengan pempek Lampung. Pempek Lampung kebanyakan memakai ikan tengiri. Ikan belida susah didapat di Lampung. Sebagai gantinya, ikan tengiri digunakan untuk pembuatan pempek Lampung.

Pempek sendiri merupakan kuliner yang terbuat dari bahan utama berupa ikan (di lampung ikan tenggiri), tepung terigu, telur, tepung tapioka/sagu, ditambah bumbu berupa bawang putih, gula, dan garam.

Pempek dimakan bersamaan dengan cuka yang berasa asam manis. Bagi anda yang ingin mencicipi pempek di Lampung, silakan datang ke Pusat Pempek di Lampung, yaitu di  Jalan Mayor Salim Batubara. Di sepanjang jalan ini anda akan menemukan banyak tempat penjual pempek khas Lampung.

2. Tempoyak


tempoyak lampung

Lampung merupakan pusatnya durian. Pada saat musim panen, buah durian dapat anda jumpai di mana saja. Karena banyaknya buah durian di Provinsi Lampung, tidak aneh jika masyarakat membuat makanan khas Lampung yang berbahan dasar durian.

Salah satu makanan Lampung dari durian adalah tempoyak. Tempoyak biasa juga disebut orang sebagai durian busuk yang enak.

Tempoyak ini dibuat dari daging durian yang telah matang benar, lalu dipisahkan dari bijinya, setelah itu ditambahkan garam sedikit dan juga cabe rawit dan simpan dalam wadah tertutup rapat pada suhu ruangan.

Tempoyak sendiri merupakan buah durian yang difermentasikan. Setelah disimpan dalam wadah tertutup rapat selama tiga sampai lima hari, buah durian sudah terfermantasikan dan telah menjadi tempoyak. Rasa tempoyak asam namun masih tersisa manisnya juga.

Tempoyak biasa diolah lagi oleh masyarakat Lampung menjadi sambal yang biasa dimakan dengan ikan. Selain dijadikan sambal, tempoyak juga diolah menjadi masakan seperti gulai tempoyak dan pepes tempoyak.

3. Seruit


Masih belum jauh-jauh dari durian, makanan khas Lampung selanjutnya adalah Seruit. Seruit ini sangat lezat dinikmati bersamaan dengan nasi panas. Rasa ikan yang nikmat akan menambah nafsu makan anda.

Seruit ini merupakan ikan yang digoreng atau dibakar yang dicampur dengan bumbu-bumbu tertentu. Ikan yang digunakan bukan ikan laut, melainkan ikan sungai seperti baung, layis, belide, dan lainnya.

Sebenarnya seruit ini tidak jauh berbeda dengan ikan bakar atau goreng lainnya. Sambal yang digunakan pun menggunakan bahan-bahan standar seperti membuat sambal terasi. Hanya saja pada saat makannya, ikan tersebut selain dimakan bersamaan dengan sambal, juga dimakan juga dengan tempoyak dan lalapan lain seperti terong bakar, jengkol, daun kemangi, dan daun jambu biji.

4. Pindang


pindang lampung

Masyarakat Lampung sangat suka makanan yang terbuat dari ikan. Selain seruit dan pempek, olahan ikan yang lain adalah pindang. Pindang ini menggunakan beberapa jenis ikan seperti pindang patin, pindang baung, pindang bandeng, dan pindang ikan mas.
Pindang khas Lampung memiliki rasa khas asam gurih. Tentunya sangat disayangkan jika berkunjung ke Lampung tapi tidak menikmati kuliner yang disajikan dalam mangkuk dengan kuah kuning hangat ini. Aromanya harum karena diberi daun kemangi atau juga nanas.

5. Geguduh


Geguduh pada hakikatnya merupakan pisang goreng. Hanya saja, pisangnya tidak digoreng secara utuh. Untuk membuat geguduh, pisang dihaluskan terlebih dahulu, kemudian dicampur dengan tepung terigu. bisa juga ditambahkan susu dan selai. Ada juga yang menambahkannya dengan gula agar lebih manis.

Setelah bahan-bahan tadi dicampur lalu diaduk-aduk, lalu tinggal dibentuk sesuai selera, bisa memanjang atau bulat. Setelah itu tinggal digoreng sampai matang.

Geguduh biasanya menggunakan pisang kepok yang rasanya manis. Geguduh sangat nikmat jika dimakan bersamaan dengan secangkir kopi atau teh manis di pagi hari.

6. Gabing 


Gabing merupakan masakan khas Lampung yang berbahan dasar batang kelapa muda. Batang kelapa muda ini diiris tipis-tipis, lalu direbus terlebih dahulu dengan dicampur bumbu dan rempah sampai aromanya harum.

Gabing biasa dimasak dengan kuah, meskipun ada juga yang memasaknya tanpa kuah. Gabing juga bisa dicampur dengan bahan-bahan lain seperti daging dan jamur.

7. Kue Lapis Legit


lapis legit lampung

Kue lapis legit adalah kue khas Lampung dengan rasa manis yang benar-benar legit. Rasanya sangat manis. Kue lapis legit ini sering disajikan pada acara lebaran, hajatan, atau ada acara pesta-pesta tertentu.

Sesuai dengan namanya, kue ini terdiri atas lapisan-lapisan tipis kue. Kue lapis legit ini terbuat dari Orchid butter, gula pasir, tepung terigu, kuning telur, susu kental manis, bumbu kue lapis (dapat dibeli di toko dan supermarket), dan vanila.

Kue lapis legit tergolong kue mewah. Harga kue lapis legit tergolong lumayan, ratusan ribu per loyangnya. Untuk membuat kue ini dibutuhkan kesabaran untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

8. Engkak


Engkak merupakan makanan khas Lampung yang terbuat dari bahan-bahan berupa tepung ketan putih, telur ayam, gula pasir, santan, susu kental manis, dan mentega.

Engkak biasa disajikan pada acara-acara besar seperti hari raya atau hari pernikahan/hajatan mendampingi kue lapis legit.

Engkak ini mempunyai cita rasa manis. Bagi anda penggemar kue manis, tentunya bakal suka dengan Engkak ini. Silakan datang ke Lampung dan nikmati makanan khas Lampung ini.

9. Keripik Lampung


Lampung merupakan pusatnya keripik pisang. Keripik pisang ini bukan sembarang keripik pisang. Keripik pisang di Lampung telah dimodifikasi dengan berbagai macam rasa seperti keripik pisang rasa keju, rasa durian, rasa coklat, rasa susu, rasa strawbery, rasa melon, dan masih banyak lagi.

Selain keripik pisang, ada juga keripik nangka, keripik singkok, dan ubi-ubian lainnya. Jika anda ingin membeli keripik lampung sebagai oleh-oleh, anda dapat mengunjungi Jalan PU. Di situ berjejer tempat-tempat menjual keripik untuk oleh-oleh.

10. Kemplang


Kemplang adalah kerupuk khas Lampung yang digoreng tanpa menggunakan minyak. Cara memasak kemplang dengan dipanggang, jadi sama sekali tidak mengandung minyak. Kemplang memiliki cita rasa yang gurih dengan rasa ikan.

Kemplang biasa dimakan dengan sambal yang rasanya asam manis. Kemplang bisa juga dimakan dengan dicocol ke cuka, seperti cuka pempek. Kemplang harus anda beli sebagai oleh-oleh anda dari Lampung menemani keripik khas Lampung dan juga kopi Lampung.

11. Umbu


Selain makan yang terbuat dari batang kelapa muda, masyarakat Lampung juga mempunyai makanan khas yang terbuat dari bahan yang tidak biasa, yaitu Umbu. Umbu adalah makanan khas Lampung dari rotan yang masih muda yang direbus sampai lunak.

Rasa dari Umbu ini pahit seperti pare. Umbu biasa dinikmati dengan cara dioseng atau bisa juga digunakan sebagai lalapan. Terkadang, umbu digunakan juga sebagai campuran masakan lain. Saat ini, umbu sudah jarang dijumpai.

12. Gulai Taboh


Gulai taboh dapat diartikan juga sebagai gulai santan. Sesuai dengan namanya, makanan ini merupakan makanan dengan kuah santan.

Gulai taboh terbuat dari kacang-kacangan dan umbi-umbian seperti kacang merah, kacang panjang, kentang, ubi jalar, dan labu. Selain bahan tersebut, biasanya Gulai Taboh ditambah juga dengan ikan, udang, atau melinjo.


Image result for animasi bergerak tentang makanan







Tidak ada komentar:

Posting Komentar